Kuesioner Penelitian - Pengertian, Jenis dan Cara Membuat

Table of Contents

Pengertian Kuesioner Penelitian – Kuesioner tidak hanya diperlukan dalam analisis psikologis, tetapi juga sebuah penelitian yang disebut kuesioner penelitian. Banyak peneliti biasanya menggunakan kuesioner dalam proses pengumpulan data dengan metode kuantitatif.



Pengertian Kuesioner Penelitian

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden secara langsung maupun tidak langsung. Kuesioner termasuk aspek penting dalam penelitian yang terdiri dari serangkaian pertanyaan untuk mengumpulkan informasi dari responden. 

Para peneliti biasanya menggunakan kuesioner penelitian untuk mengumpulkan data dari responden yang relatif cepat. Kuesioner penelitian merupakan alat yang paling efektif untuk mengukur perilaku, sikap, preferensi, pendapat dan niat dari respons penelitian.

Menurut Bimo Walgito, pengertian kuesioner penelitian adalah daftar pertanyaan dalam penelitian yang harus dijawab oleh responden. Setelah jawaban responden terkumpul, jawaban itu akan dipelajari dan dianalisis.

Dewa Ketut Sukardi, mengatakan pengertian kuesioner penelitian adalah teknik pengumpulan data dalam sebuah penelitian dengan cara memberikan daftar pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden. Jadi, metode penelitian ini tidak memerlukan wawancara langsung dan bertatap muka dengan responden.

Menurut Sugiyono, Pengertian kuesioner penelitian adalah teknik pengumpulan data penelitian dengan cara memberi daftar pertanyaan secara tertulis kepada responden untuk dijawab.

Dengan menggunakan kuesioner, analis berupaya mengukur apa yang ditemukan dalam wawancara, selain itu juga untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam suatu wawancara.

Penggunaan kuesioner tepat bila :

  1. Responden (orang yang merenpons atau menjawab pertanyaan) saling berjauhan.
  2. Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan berguna bila mengetahui berapa proporsi suatu kelompok tertentu yang menyetujui atau tidak menyetujui suatu fitur khusus dari sistem yang diajukan.
  3. Melakukan studi untuk mengetahui sesuatu dan ingin mencari seluruh pendapat sebelum proyek sistem diberi petunjuk-petunjuk tertentu.
  4. Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang ada bisa diidentifikasi dan dibicarakan dalam wawancara tindak lanjut.

Jenis Pertanyaan Dalam Kuesioner

Perbedaaan pertanyaan dalam wawancara dengan pertanyaan dalam kuesioner adalah dalam wawancara memungkinkan adanya interaksi antara pertanyaan dan artinya. Dalam wawancara analis memiliki peluang untuk menyaring suatu pertanyaan, menetapkan istilah- istilah yang belum jelas, mengubah arus pertanyaan, memberi respons terhadap pandanmgan yang rumit dan umumnya bisa mengontrol agar sesuai dengan konteksnya. Beberapa diantara peluang-peluang diatas juga dimungkinkan dalam kuesioner. Jadi bagi penganalisis pertanyaan-pertanyaan harus benar-benar jelas, arus pertanyaan masuk akal, pertanyaan-pertanyaan dari responden diantisipasi dan susunan pertanyaan direncanakan secara mendetail.

Jenis-jenis pertanyaan dalam kuesioner, sebagai berikut :

1. Pertanyaan Terbuka

Pertanyaan-pertanyaan yang memberi pilihan-pilihan respons terbuka kepada responden. Pada pertanyaan terbuka antisipasilah jenis respons yang muncul. Respons yang diterima harus tetap bisa diterjemahkan dengan benar.

2. Pertanyaan Tertutup

Pertanyaan-pertanyaan yang membatasi atau menutup pilihan-pilihan respons yang tersedia bagi responden.

Petunjuk-petunjuk yang harus diikuti saat memilih bahasa untuk kuesioner adalah sebagai berikut :

  • Gunakan bahasa responden kapanpun bila mungkin. Usahakan agar kata-katanya tetap sederhana.
  • Bekerja dengan lebih spesifik lebih baik daripada ketidak-jelasan dalam pilihan kata- kata. Hindari menggunakan pertanyaan-pertanyaan spesifik.
  • Pertanyaan harus singkat.
  • Jangan memihak responden dengan berbicara kapada mereka dengan pilihan bahasa tingkat bawah.
  • Hindari bias dalam pilihan kata-katanya. Hindari juga bias dalam pertanyaan-pertanyaan yang menyulitkan.
  • Berikan pertanyaan kepada responden yang tepat (maksudnya orang-orang yang mampu merespons). Jangan berasumsi mereka tahu banyak.
  • Pastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut secara teknis cukup akurat sebelum menggunakannya.
  • Gunakan perangkat lunak untuk memeriksa apakah level bacaannya sudah tepat bagi responden.


MERANCANG KUESIONER

Merancang formulir-formulir untuk input data sangat penting, demikian juga merancang format kuesioner juga sangat penting dalam rangka mengumpulkan informasi mengenai sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik.

1. Format kuesioner sebaiknya adalah :

  • Memberi ruang kosong secukupnya,
  • Menunjuk pada jarak kosong disekeliling teks halaman atau layar. Untuk meningkatkan tingkat respons gunakan kertas berwarna putih atau sedikit lebih gelap, untuk rancangan survey web gunakan tampilan yang mudah diikuti, dan bila formulirnya berlanjut ke beberapa layar lainya agar mudah menggulung kebagian lainnya.
  • Memberi ruang yang cukup untuk respons,
  • Meminta responden menandai jawaban dengan lebih jelas.
  • Menggunakan tujuan-tujuan untuk membantu menentukan format.
  • Konsisten dengan gaya.

2. Urutan Pertanyaan

Dalam menurutkan pertanyaan perlu dipikirkan tujuan digunakannya kuesioner dan menentukan fungsi masing-masing pertanyaan dalam membantu mencapai tujuan.

  • Pertanyaan-pertanyaan mengenai pentingnya bagi responden untuk terus, pertanyaan harus berkaitan dengan subjek yang dianggap responden penting.
  • Item-item cluster dari isi yang sama.
  • Menggunakan tendensi asosiasi responden.
  • Kemukakan item yang tidak terlalu kontroversial terlebih dulu.


Cara Membuat kuesioner Penelitian

Ada beberapa cara membuat kuesioner penelitian agar lebih mudah dipahami dan sesuai dengan tujuan dari melakukan penelitian, antara lain:

1. Menentukan tujuan kuesioner penelitian

Langkah pertama membuat kuesioner penelitian adalah memahami data atau rumusan pertanyaan yang diperlukan dalam penelitian. Maka, Anda juga akan lebih paham tujuan menggunakan kuesioner penelitian, yakni mengumpulkan data dan informasi penting dari responden sebagai bahan penelitian.

2. Membuat daftar pertanyaan kuesioner penelitian

Langkah kedua membuat kuesioner penelitian adalah membuat daftar pertanyaan atau membuat kisi-kisi yang meliputi indikator serta jumlah item pertanyaan. Jadi, data dan informasi yang dibutuhkan untuk penelitian bisa dikonversikan menjadi sebuah pertanyaan atau pernyataan mendetail dalam kuesioner penelitian.

3. Menentukan jenis kuesioner penelitian

Langkah ketiga membuat kuesioner penelitian adalah menentukan jenis kuesioner yang dibutuhkan, yakni kuesioner terbuka, tertutup atau campuran. Karena itu, Anda perlu menentukan jenis kuesioner yang sesuai dengan informasi dan data yang dibutuhkan dalam penelitian.

4. Membuat kuesioner penelitian terstruktur

Langkah keempat membuat kuesioner penelitian adalah membuat angket atau kuesioner yang terstruktur. Lembar kuesioner harus diawali dengan identitas dan karakteristik respondennya. Selain itu, peneliti juga harus mengklasifikasikan setiap jenis pertanyaan dan menyusunnya secara runtut agar pengumpulan data lebih mudah.

5. Membuat pertanyaan lanjutan di kuesioner penelitian

Langkah kelima membuat kuesioner penelitian adalah membuat pertanyaan lanjutan. Setelah Anda membuat kisi-kisi atau pertanyaan yang dibutuhkan untuk mengumpulkan informasi, Anda bisa membuat daftar pertanyaan lanjutan yang lebih jelas dan detail. Penjelasan pertanyaan lanjutan dari kuesioner bertujuan menggali informasi yang dibutuhkan penelitian lebih dalam.

6. Uji coba kuesioner penelitian

Langkah terakhir membuat kuesioner penelitian adalah Anda bisa melakukan uji coba dulu untuk mengukur seberapa baik kuesioner Anda. Anda bisa melakukan survei lapangan untuk menguji kuesioner penelitian, supaya bisa memperbaiki kekurangannya sebelum diberikan kepada responden penelitian.


Karakteristik Kuesioner Penelitian

Kuesioner penelitian tidak hanya sekedar membuat daftar pertanyaan atau pernyataan untuk mengumpulkan informasi dan data. Tapi, ada beberapa karakteristik kuesioner penelitian yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Keseragaman

Kuesioner penelitian berguna untuk mengumpulkan informasi demografis, pendapat orang, fakta, dan sikap responden. Karena itu, salah satu hal terpenting dalam membuat kuesioner penelitian adalah standarisasi yang seragam supaya responden melihat pertanyaan yang sama. 

Misalnya, kuesioner penelitian mengenai evaluasi sebuah perusahaan. Maka, daftar pertanyaannya harus seputar pengalaman para karyawan, ritme kerja, suasana kantor dan sebagainya yang berhubungan dengan perusahaan.

2. Eksplorasi

Anda juga harus melakukan eksplorasi untuk mengumpulkan data kualitatif, sehingga tidak hanya terpaku dengan jawaban dari kuesioner penelitian saja.

Anda bisa memanfaatkan data yang dari hasil kuesioner penelitian untuk mengamati kebiasaan atau keseharian seorang responden. Karena, kuesioner terbuka bisa memberikan wawasan lebih banyak.

3. Urutan pernyataan

Kuesioner penelitian biasanya dikemas mengikuti aliran pertanyaan yang terstruktur untuk  meningkatkan jumlah respons. Tapi, Anda harus mengurutkan pertanyaannya, dari pertanyaan saringan, pertanyaan pemanasan, pertanyaan transmisi, pertanyaan lewati, pertanyaan menantang, dan pertanyaan klasifikasi.


Syarat Membuat Kuesioner Penelitian

Dalam membuat kuesioner penelitian, Anda tidak hanya perlu memperhatikan isi, jenis dan karakteristiknya, tetapi juga syarat membuat kuesioner penelitian. Ada beberapa syarat membuat angket atau kuesioner penelitian, antara lain: Pakai bahasa yang baik dan sopan


Kelebihan dan Kekurangan Kuesioner Penelitian

Kuesioner penelitian memang memudahkan pengumpulan informasi dan data tanpa tatap muka dengan responden. Peneliti juga bisa melibatkan lebih banyak orang secara meluas ketika menggunakan kuesioner.

Tapi, penggunaan kuesioner penelitian memiliki kelebihan dan kekurangannya. Karena itu, Anda perlu memahami kelebihan dan kekurangannya sebelum mengumpulkan data penelitian menggunakan kuesioner.

1. Kelebihan kuesioner penelitian

Wawancara langsung memang menghasilkan data yang lebih akurat dalam sebuah penelitian. Tapi, penggunaan kuesioner penelitian juga memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

a. Tidak memakan waktu

Penggunaan kuesioner penelitian tidak membutuhkan banyak waktu dalam proses pengerjaan dan penyebarannya ke responden. Bahkan, Anda bisa menyebarkan kuesioner penelitian menggunakan platform media sosial, WhatsApp, dan sebagainya. 

Di sisi lain, responden juga bisa memiliki waktu sendiri untuk mempertimbangkan pilihannya ketika menjawab pertanyaan kuesioner penelitian lebih hati-hati tanpa gangguan.

b. Bisa menyasar banyak orang

Kuesioner penelitian bisa membantu Anda menjangkau lebih banyak orang, sehingga pengumpulan data akan lebih beragam. Anda bisa memberi kuesioner penelitian ini kepada banyak orang secara bersamaan, misalnya melalui pesan bersantai WhatsApp dan media sosial.

c. Tidak harus tatap muka

Kuesioner penelitian merupakan wawancara tertulis tanpa tatap muka langsung untuk mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Karena tak perlu tatap muka, Anda bisa mengirimkan kuesioner penelitian kepada sejumlah orang menggunakan pesan dan media lainnya.

d. Responden bisa merahasiakan identitas

Kuesioner penelitian tidak hanya menguntungkan responden dari segi waktu, tetapi juga privasinya. Responden bisa merahasiakan identitasnya atau mengisi kuesioner penelitian sebagai anonim. 

Sehingga, responden bisa lebih jujur untuk mengisi jawaban kuesioner penelitian. Anonimitas dalam kuesioner penelitian akan memperbesar tingkat tanggapan dan menurunkan potensi jawaban yang tidak benar.

e. Efisien

Kuesioner penelitian bisa berisi daftar pertanyaan untuk mengumpulkan sejumlah data dan informasi yang dibutuhkan. Sehingga, Anda bisa mendapatkan sejumlah data sekaligus melalui daftar pertanyaan yang telah dikelompokkan sesuai tujuannya. Sehingga, proses pengumpulan data penelitian akan lebih efisien.


2. Kekurangan kuesioner penelitian

Kuesioner penelitian memang memudahkan peneliti mengumpulkan data dan informasi lebih cepat, lebih banyak, singkat dan tanpa tatap muka. Tapi, penggunaan kuesioner penelitian juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

a. Informasi tidak valid

Kuesioner penelitian bisa menghasilkan informasi yang tidak valid karena beberapa faktor, salah satunya responden tidak menjawab dengan jujur dan sesuai pandangannya sendiri.

Karena itu, penggunaan kuesioner dalam penelitian seringkali tidak mendapatkan respons yang baik dari responden. Sebab, responden sering tidak memiliki motivasi kuat untuk menjawabnya dengan baik.

b. Berisiko menimbulkan salah paham

Kuesioner penelitian bisa menimbulkan kesalahpahaman, karena responden yang kurang memahami setiap pertanyaan. Sehingga, responden akan memberi jawaban yang asal-asalan atau tidak sesuai harapan peneliti. Oleh sebab itu, pastikan daftar pertanyaan dalam kuesioner penelitian dirancang dengan baik dan tidak membingungkan.

c. Kualifikasi responden terbatas

Penggunaan kuesioner penelitian biasanya terbatas hanya pada kelompok responden tertentu, seperti orang dari kelompok usi dan pendidikan tertentu. Sebab, kuesioner penelitian adalah metode pengumpulan data yang sulit bagi responden lansia, tidak bisa baca tulis atau orang yang sedang sakit.

d. Kualitas data kurang

Data yang terkumpul dari hasil kuesioner penelitian biasanya tidak sebaik data hasil wawancara atau pengamatan langsung. Karena, responden bisa memberi jawaban yang tidak jujur, asal-asalan atau saling mencontek dengan responden lainnya sehingga kualitas datanya kurang.

Jadi, Anda tidak bisa menggunakan kuesioner penelitian untuk penyelidikan karena tidak ada kemungkinan untuk menindaklanjuti jawaban responden.