Tips Asyik Bimbingan Dengan Dosen Killer
Table of Contents
Memahami karakter dan tipe dosen dalam memberikan bimbingan skripsi sangat penting. Jika kita tidak ingin bermasalah dengan mereka sebaiknya kita menyesuaikan diri dengan tipe mereka.
Ada dosen yang bertipe santai, super sibuk, sampai dosen bertipe militer dan killer. Terkadang kita berdoa supaya tidak mendapatkan dosen pembimbing yang killer. Apa jadinya kalau kita mendapat dosen pembimbing yang bertipe killer? Pasti sport jantung tiap kali akan bimbingan. Bimbingan hari rabu degdegannya sudah dimuali dari hari senin.
Ada dosen yang bertipe santai, super sibuk, sampai dosen bertipe militer dan killer. Terkadang kita berdoa supaya tidak mendapatkan dosen pembimbing yang killer. Apa jadinya kalau kita mendapat dosen pembimbing yang bertipe killer? Pasti sport jantung tiap kali akan bimbingan. Bimbingan hari rabu degdegannya sudah dimuali dari hari senin.
Image dosen killer dalam benak kita biasanya menakutkan, tidak pernah senyum, tutur katanya keras, tegas dan lain sebagainya yang mencerminkan seorang dosen yang killer. Sedang kuliahpun kita sering mendapatkan mahasiswa yang tidak diperbolehkan mengikuti kuliahnya gara-gara terlambat, atau ada mahasiswa yang dikeluarin gara-gara pakai kaos dan lain sebagainya. Intinya dosen tersebut membuat suasana kita tidak asyik dan tidak nyaman.
Bagaimana tips cara mengahadapi dosen yang bertipe killer agar kita tetap asyik bimbingan skripsi dengannnya?
Berpikir positif
Berpikir positif tentang dosen pembimbing kita. Tidak ada dosen pembimbing yang ingin mahasiswa bimbingannya berantakan pada saat sidang pertanggung jawaban skripsinya nanti. Otomatis selama bimbingan mulai dari pengajuan judul skripsi, sampai bab terkahir dosen pembimbing kita akan menggembleng kita habis-habisan agar skripsi kita berbobot.
Memaklumi setiap karakter
Dengan berpikir positif tentang karakter dosen pembimbing kita, maka kita akan bisa memaklumi gaya dia dalam membimbing kita. Apabila kita mendapatkan kata-kata maupun mimik muka yang kurang nyaman dihati saat bimbingan, maka kita harus memaklumi bahwa itu merupakan bagian karakter dosen kita yang tidak bisa dipisahkan.
Bersikap santun saat bimbingan
Sebelum kita bertemu dengan dosen pembimbing sebaiknya persiapkan penampilan kita agar terlihat lebih santun. Walaupun mungkin kita tidak terbiasa tapi setidaknya usahakan saat bimbingan skripsi saja agar lancar dan skripsi cepat di ACC. Selain itu tutur kata juga harus menunjukan rasa hormat pada sang dosen. Gunakan tutur kata yang sopan dan nada suara yang lembut ketika kita beradu argumen dengan beliau. Sekiranya tidak memungkinkan sebaiknya tidak usah membantah apalgi sok tahu, sok menggurui.
Bersikap tenang
Kendalikan emosi kita saat bertemu dosen pembimbing agar tetap tenang atau tidak grogi. Jangan menunjukan mimik muka yang canggung, culun/cengar-cengir atau seperti yang ketakutan, karena bisa jadi akan membuat dosen kita tersinggung.
Belajar sebelum bimbingan
Pastikan kita sudah mempelajari bahan bimbingan. Agar ketika ditanya atau berdiskusi dengan dosen pembimbing nyambung. Bersiap kena omelannya kalau kita memberikan argumen yang tidak nyambung apalagi ngawur asal-asalan.
Persiapkan berbagai referensi
Sama seperti point ke-5 di atas sebelum kita dicecar seabrek pertanyaan oleh sang dosen pembimbing, kita harus menyiapkan berbagai argumen yang rasional dan kuat. Untuk itu, diperlukan referensi seperti buku literatur, jurnal-jurnal penelitian, dan lain sebagainya. Sekiller apapun dosen pembimbing kita, jika mahasiswa bimbingannya berargumen sesuai dengan dasar teori yang kuat, apalagi sampai membawa semua teori dan literatur tersebut kehadapannya maka mudah memberikan tanda tangannya.
Datang tepat waktu
Selalu datang tepat waktu pada saat sesuai jadwal bimbingan yang sudah ditentukan dapat membuat kita nyaman ketika bimbingan. Karena kalau kita sampai telat maka siap-siap kena ocehan yang panjang lebar dari dosen kita yang pada akhirnya bimbingan tidak akan maksimal.
Sungguh-sungguh
Sering kali dosen-dosen yang killer ini mengobrak-abrik skripsi kita. hasilnya kita harus berkali-kali revisi. Pasti ada perasaan jengkel atau dongkol, tapi jangan menyerah, perlihatkan kesungguhan tekad kita untuk menyelesaikan skripsi dengan baik.